Biaya pembuatan lapangan badminton standar Badminton World Federation (BWF) penting untuk Anda ketahui, agar arena bulu tangkis berkualifikasi.
Untuk apa? Agar pengunjung yang datang untuk bermain dan berlatih dapat benar-benar merasakan lapangan seperti saat pertandingan nasional dan internasional.
Selain itu, untuk Anda yang berniat menginvestasikan dana di bidang olahraga, dapat meraih keuntunan dari pertandingan yang digelar. Jika lapangan tidak berstandar bagus, penyelenggaraannya pun mungkin akan sepi peserta dan Anda akan mengalami kerugian. Mengapa harus sesuai standari BWF? Karena BWF adalah organisasi tertinggi badminton atau bulu tangkis dunia.
Mereka selalu membuat inovasi agar pertandingan aman dan nyaman, tetapi tetap menarik penoton yang banyak. Itu sebabnya Anda membutuhkan kontraktor atau jasa kontruksi terpercaya untuk mengoptimalkan biaya dalam pembuatan lapangan badminton.
Ketahui Sejarah BWF Sebelum Mengetahui Biaya Pembuatan Lapangan Badminton
Anda mungkin sudah mengetahui, masyarakat India yang pertama kali memainkan olahraga bola tepuk yang kini disebut kok.
Dahulu mereka ada yang menepuknya dengan telapak tangan atau pun kayu mendatar. Bukan raket dengan jaring atau senar seperti sekarang.
Inggris yang saat itu menjajah India membawa bulu tangkis ke negaranya dan menjadi populer. Dari sanalah olahraga bulu tangkis mendunia.
Nama badminton sendiri merupakan sebuah rumah dengan nama yang sama di salah satu kota di Inggris. Anggota keluarga dalam Badminton House sangat menggemari permainan bulu tangkis. Untuk mengabadikannya, bulu tangkis di Inggris kemudian disebut badminton. Bahkan, dunia menyebutnya dengan nama yang sama.
Seiring dengan perkembangan zaman, bulu tangkis semakin terkenal. Masyarakat menyukainya karena permainannya yang mudah dan tidak memerlukan peralatan yang mahal.
Akhirnya, International Badminton Federation (IBF) berdiri di London, Inggris pada tahun 1934, tepatnya tanggal 5 Juli. Saat itu, ada sembilan negara yang menjadi anggota, yakni Demnark, Inggris, Kanada, Prancis, Irlandia, Belanda, Skotlandia, Selandia Baru, dan Wales. Semua masih merupakan negara-negara Eropa yang memang pada masa itu menguasai sebagian besar Asia.
Penguasaan IBF oleh negara-negara Eropa kemudian menjadi pertentangan.
World Badminton Federation (WBF) awalnya merupakan bentukan 22 negara yang sebagian besar terdiri dari Asia dan Afrika sebagai tandingan IBF pada tahun 1978.
Dua tahun kemudia IBF dan WBF melakukan konsolidasi untuk menyelesaikan masalah sosial dan politik antar mereka. Keduanya bersatu pada tahun 1981 dengan nama IBF.
Namun, pada Rapat Luar Biasa di Madrid, Spanyol pada tahun 2006 nama IBF secara resmi berganti dengan WBF. Seluruh anggota menilai nama tersebut lebih cocok untuk mewakili induk organisasi badminton seluruh dunia.
Setelah bulu tangkis masuk dalam olahraga di Olimpiade tahun 1992, negara anggota BWF terus bertambah. Kini anggotanya menjadi 196 federasi dari seluruh negara yang ada di dunia.
Sama dengan tugas organisasi induk olahraga lain, BWF juga bertugas menerapkan peraturan permainan yang sama ke seluruh dunia. Mereka juga rutin menyebarkan olahraga ini secara global.
Hasilnya memang terlihat, lebih banyak peserta yang dapat mengikuti pertandingan bulu tangkis yang diselenggarakan BWF secara internasional.
Selain itu, BWF mempunyai tugas menetapkan pemain yang berhak berlaga di turnamen bulu tangkis besar tingkat dunia, seperti Olimpiade. Suatu langkah yang penting mengingat negara anggota dan pemainnya semakin banyak.
Standardisasi lapangan dan gedung olahraga pun organisasi tetapkan agar semua negara dan pemain mempunyai kesempatan yang sama untuk maju.
Indonesia menjadi salah satu negara yang sangat diperhitungkan di ajang internasional. Arena dengan pembuatan lapangan yang terstandardisasi harus ada untuk kemajuan atlet.
BWF memegang secara langsung penyelenggaraan pertandingan inernasional, seperti:
- Piala Thomas (Beregu Putra)
- Piala Uber (Beregu Putri)
- Piala Sudirman (Beregu Putra dan Putri)
- Kejuaraan Dunia
- BWF Tour Super 100, World Tour 300, 500,750, 1000, dan World Tour Finals.
Biaya Pembuatan Lapangan Badminton Standar BWF
Tulisan di atas menyebutkan, BWF memberikan standar aturan permainan hingga lapangan badminton. Tujuannya agar semua pemain dan negara mempunyai kesempatan yang sama untuk meraih prestasi tertinggi.
Anda yang sedang mempunyai rencana investasi di bidang olahraga atau ingin membangunnya di sekolah tercinta harus memperhatikan standar BWF.
Biaya pembuatan lapangan harus pula menyesuaikan dengan standar WBF jika memungkinkan. Lapangan dengan standar WBF, antara lain:
Karpet Lapangan
Karpet atau penutup lantai badminton rekomendasi WBF adalah bahan vinyl.
Vinyl mempunyai bahan dasar karet sintetis yang empuk dan nyaman. Karpet ini juga tidak bergelombang sehingga menyulitkan pemain. Agar tidak licin, vinyl mempunyai tekstur yang juga dapat Anda pilih, seperti germs, lychee, dan lain-lain.
Kelebihan bahan ini adalah tahan lama, aman, dan nyaman. Produksi vinyl khusus juga ada untuk Anda yang ingin menutup permukaan lapangan indoor.
Vinyl memiliki ketebalan yang bervariasi. Rekomendasi BWF minimal 22 mm, namun semakin tebal vinyl, makin besar pula biaya untuk pembuatan lapangan badminton.
Di pasaran, vinyl terdiri dari berbagai merek, seperti Lining dan Royal Spooring. Semuanya mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Anda dapat berkonsultasi dengan kontraktor lapangan olahraga untuk menyesuaikan dengan budget.
Ukuran Lapangan
BWF memberikan rekomendasi ukuran lapangan bulu tangkis, yakni panjang 13,40 meter dan lebar 6,10 meter. Pada jarak itu, akan ada garis servis dengan jarak 1.98 meter, garis servis tengah 0,76 meter, dan garis servis belakang 0,96 meter. Sementara itu, jarak garis samping dengan pinggir lapangan adalah 0,46 meter.
Lain-lain
Selain lapangan, BWF juga menyarankan pendiri lapangan olahraga melengkapi gedung dengan tiang net, net, dan kursi wasit.
Tiang net standar internasional full besi dengan berat sekitar 100 kg. Harganya per satu pasang berada dikisaran Rp 25juta ke atas. Untuk ukuran lokal yang beratnya sekitar 48 kg, harganya jauh lebih murah, yaitu Rp 5juta rupiah. Kursi wasit juga menjadi bagian penting yang harus Anda perhatikan dalam pembuatan lapangan badminton. Kursi yang tingginya lebih dari tiang net ini harganya juga puluhan juta rupiah.
Kontraktor Lapangan Olahraga Badminton
Pada beberapa kalimat sebelumnya, Anda mengetahui ada “kontraktor lapangan olahraga” dalam pembuatan lapangan badminton. Apa maksudnya?
Kontraktor lapangan olahraga adalah sebuah perusahaan perorangan dan kelompok yang bergerak dalam bidang konstruksi pembangunan arena olahraga.
Mereka akan membantu Anda menyediakan material yang dibutuhkan untuk sebuah lapangan bulu tangkis. Selain itu, mereka juga membuatkan desain, Rencana Anggaran Belanja (RAB), hingga pengerjaan dan perawatan gedung.
Sebuah perusahaan yang wajib Anda lirik saat membuat lapangan daripada mengerjakannya secara mandiri.
Keuntungan menggunakan perusahaan jasa pembuat lapangan olahraga, antara lain:
- Mendapatkan desain dan RAB sesuai kebutuhan dan budget
- Mendapatkan gedung berkualitas
- Gedung atau lapangan tahan lama karena pembuatnya adalah tenaga ahli
- Perawatan minimal, karena sejak awal desain pengerjaan hingga perawatan sudah mendapat perhitungan secara detil. Anda tidak akan sering merenovasi dengan banyak dana dalam kurun waktu dekat. Perawatan rutin hanya seputar pengecatan dan menjaga kebersihan gedung
Untuk lebih detail tentang jasa kontraktor ini Anda dapat mengunjungi website jasakontraktorlapangan.id, jasa kontraktor lapangan yang terpercaya dengan biaya pembuatan lapangan badminton optimal sesuai budget dan kebutuhan yang tentu akan Anda ketahui.